479 Orang Diberi Vaksin Polio 

Dumai | Selasa, 14 Januari 2020 - 11:06 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai mengklaim sudah memberikan vaksin polio kepada  479 orang. Vaksin polio itu diberikan kepada penumpang yang hendak ke Malaysia maupun warga Indonesia yang lebih dari 4 pekan berada di Malaysia yang akan pulang ke Indonesia melalui Pelabuhan Internasional Dumai.  Hal itu disampaikan Kepala KKP kelas III kota Dumai Efrizon melalui  Kasi pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemilogi Suprapto, Senin (13/1) di Kantor KKP Dumai Jalan Datuk Laksamana.

"Hal itu dilakukan untuk  pencegahan dini terhadap penyebaran kasus polio di wilayah Kota Dumai," ujar Suprapto.


Ia mengatakan pemberian vaksin sudah  dimulai pada 3 Januari 2020 lalu. Hal itu dilakukan langkah cepat menanggapi status KLB polio di Malaysia.

"Mayoritas yang diberikan vaksin oral polio merupakan orang Indonesia, mereka yang hendak bekerja ke Malaysia ataupun yang telah bekerja dari Malaysia yang mau pulang ke Indonesia," jelasnya. 

Ia menyebutkan sempat  ada penolakan  saat pemberian vaksin kepada penumpang yang hendak pergi ke Malaysia dalam waktu lebih dari 4 pekan, namun setelah dijelaskan akhirnya mereka menerima dan bersedia divaksin. "Penolakan untuk diberikan vaksin polio ini berbagai alasan, seperti belum mengetahui, tidak biasa meminum obat kimia dan lain sebagainya, tapi setelah dijelaskan semua menerimanya," jelasnya.(hsb)

Hal itu berbeda ketika saat memberikan vaksin polio pada  WNA Malaysia, mereka langsung mau diberikan vaksin. "Tapi vaksin tidak diberikan untuk penumpang hamil, mengalami alergi obat, dan sakit berat,  karena dikhawatirkan akan berdampak pada orang tersebut," tuturnya 

Jadi, sebelum diberi vaksin polio, ia mengatakan pihaknya terlebih dahulu melakukan wawancara kepada penumpang, setelah dilakukan wawancara baru mereka diberi vaksin.

"Untuk stok vaksin hingga saat ini masih dalam keadaan aman, stok masih ada, kegiatan ini berhenti dilakukan jika sudah mendapat petunjuk dari Kementerian Kesehatan, " tutupnya.(hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook